Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolisme di mana seseorang memiliki gula darah tinggi karena masalah memproses atau memproduksi insulin.
Diabetes dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, ras, atau jenis kelamin.
Ini dapat mempengaruhi orang-orang dengan gaya hidup apa pun.
Dilansir dari Healthline, temuan menekankan bagaimana diabetes mempengaruhi wanita daripada pria secara berbeda.
Wanita sering menerima pengobatan yang kurang agresif untuk faktor risiko kardiovaskular dan kondisi yang berhubungan dengan diabetes sehingga beberapa komplikasi diabetes pada wanita lebih sulit didiagnosisa.
Wanita sering memiliki jenis penyakit jantung yang berbeda dari pria karena hormon dan peradangan bekerja secara berbeda pada wanita.
Gejala Diabetes pada Wanita Beberapa gejala diabetes cukup unik untuk wanita.
Untuk memahami lebih lanjut, gejala-gejala untuk wanita meliputi: 1.
Infeksi Jamur Vagina dan Mulut Serta Sariawan Pertumbuhan berlebih ragi yang disebabkan oleh jamur Candida dapat menyebabkan infeksi jamur vagina, infeksi jamur mulut, dan sariawan vagina.
Infeksi ini sering terjadi pada wanita.
Ketika infeksi berkembang di daerah vagina, gejalanya meliputi gatal, rasa sakit, dan keputihan.
Infeksi jamur mulut sering menyebabkan lapisan putih di lidah dan di dalam mulut.
Tingginya kadar glukosa dalam darah memicu pertumbuhan jamur.
2.
Infeksi Saluran Kemih Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK) lebih tinggi pada wanita yang menderita diabetes.
ISK berkembang ketika bakteri memasuki saluran kemih.
Infeksi ini dapat menyebabkan buang air kecil yang menyakitkan, sensasi terbakar, urine berdarah atau keruh.
Ada risiko infeksi ginjal jika gejala ini tidak diobati.
ISK umum terjadi pada wanita dengan diabetes sebagian besar karena sistem kekebalan yang terganggu karena hiperglikemia.
3.
Disfungsi Seksual Wanita Neuropati diabetik terjadi ketika glukosa darah tinggi merusak serabut saraf.
Hal ini dapat memicu kesemutan dan hilangnya perasaan di berbagai bagian tubuh, termasuk tangan dan kaki.
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi sensasi di area vagina dan menurunkan gairah seks wanita.
4.
Sindrom Ovarium Polikistik Gangguan ini terjadi ketika seseorang menghasilkan jumlah hormon pria yang lebih tinggi.
Tanda-tanda Sindrom Ovarium Polikistik meliputi haid tidak teratur, penambahan berat badan, jerawat, depresi, hingga kemandulan.
Ini juga dapat menyebabkan jenis resistensi insulin yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan risiko terkena diabetes.
Mengutip dari Medicinenet, ada beberapa gejala diabetes yang sama-sama dimiliki oleh wanita dan pria, seperti rasa haus dan lapar yang berlebihan, sering buang air kecil, penurunan atau penambahan berat badan, luka yang lambat sembuh, kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki.
Beberapa komplikasi diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah sama, misalnya kulit, mata, sirkulasi, gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah tinggi ( hiperglikemia), ketoasidosis, dan amputasi.
MALINI