Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan tengah memantau kasus kematian warga Argentina karena penyakit misterius pneumonia atau legionnaire.
Sesuai namanya, ini merupakan penyakit yang disebabkan bakteri legionella yang menyerang paru-paru namun juga bisa menyerang saluran pencernaan hingga otak.
Orang yang berisiko terpapar menurut CDC dan Clevelandclinic, legionnaire dapat menyerang orang yang berumur 50 tahun ke atas, punya kebiasaan merokok, sistem imun yang lemah seperti mengidap HIV, kanker, diabetes, serta gagal ginjal.
Lalu, orang dengan penyakit pernapasan seperti emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik juga berisiko besar terkena penyakit ini.
Risiko yang sama juga dimiliki orang yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan, seperti menjalani perawatan di rumah sakit, telah menjalani tindakan operasi yang membutuhkan anestesi, atau bahkan yang telah melakukan transplantasi organ.
Penyakit ini memang tidak baru karena sudah menyerang dunia berpuluh tahun lalu namun terbilang tidak terlalu umum karena tak semua yang berada di sekitar bakteri ini terpapar.
Bahkan, jika orang dengan keadaan sehat terpapar bakteri ini, itu tidak akan menimbulkan apa-apa.
Cara penularan Cara penyebaran penyakit ini tidak bisa dari orang ke orang seperti Covid-19, meskipun gejalanya mirip.
Cara penyebarannya saat orang menghirup tetesan air yang terkandung dalam udara yang mengandung bakteri.
Setelah masuk melalui hidung, kemudian bakteri akan mempengaruhi paru-paru dan menimbulkan berbagai gejala.
Gejala yang muncul biasanya seperti demam dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, batuk yang umumnya kering, sesak napas, diare, nyeri otot, sakit kepala, mual, kebingungan, sakit perut, hingga hemoptisis atau batuk berdarah.
Yang membedakan legionnaires dengan pneumonia biasa adalah diare dan kebingungan yang dialami penderita.
Cara penanganan terbaik untuk penyakit ini adalah mendatangi fasilitas kesehatan karena beberapa kasus mengalami sesak napas yang menyebabkan kesulitan bernapas hingga membutuhkan bantuan alat.
Namun, untuk kasus yang ringan biasanya dokter akan memberikan antibiotik.
Antibiotik yang biasanya diresepkan adalah azitromisin, levofloksasin, moksifloksasin, atau ciprofloksasin, tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, dan rifampisin.
Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah kepenularan bakteri legionella penyebabnya.
Caranya dengan menjaga kebersihan air dan tempatnya, seperti kepala keran, pipa, bak mandi air panas, karena bakteri ini menyukai suhu antara 30-45 derajat celcius, dan memastikan pelembab ruangan juga bersih.
Saran lain adalah tidak lupa membersihkan dan mendisinfeksi ventilasi udara serta tidak mengganti cairan pembersih kaca mobil dengan air biasa.